Senin, 10 Februari 2014

Tujuan pendidikan Islam



Adapun mengenai tujuan pendidikan, Abudin Nata mengatakan bahwa para ahli pendidikan Islam sepakat, bahwa tujuan umum pendidikan Islam ialah terbentuknya manusia yang baik, yaitu manusia yang beribadah kepada Allah dalam rangka pelaksanaan fungsi kekhalifahannya di muka bumi. Menurutnya, tujuan umum ini harus diperinci menjadi tujuan khusus. Ia mengutip Ahmad Tafsir yang mengatakan bahwa untuk keperluan pelaksanaan pendidikan, tujuan umum itu harus dirinci menjadi tujuan yang khusus dan operasional. Mohammad al-Toumy al-Syaibany misalnya, menjabarkan tujuan pendidikan Islam menjadi :
1)   Tujuan yang berkaitan dengan individu yang mencakup perubahan berupa pengetahuan, tingkah laku, jasmani dan rohani, dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di akherat.
2)   Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat yang mencakup tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, serta memperkaya pengalaman masyarakat.
3)   Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, seni, profesi dan kegiatan masyarakat.

Dalam bukunya yang lain, Ilmu Pendidikan Islam, ia juga mengutip pendapat beberapa ahli. Al-Attas,  menghendaki tujuan pendidikan Islam yaitu manusia yang baik. Athiyah al-Abrasy, menghendaki tujuan akhir pendidikan Islam yaitu manusia yang berakhlak mulia. Munir Mursi,  menghendaki tujuan pedidikan Islam yaitu manusia sempurna, sedangkan Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya orang yang berkepribadian muslim. Selain itu, Abudin Nata juga mengutip pendapat Mukhtar Yahya yang mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah memberikan pemahaman ajaran-ajaran Islam kepada peserta didik dan membentuk keluhuran budi pekerti sebagaimana misi Rasulullah SAW sebagai pengemban perintah menyempurnakan akhlak manusia. Juga pendapat Muhammad Quthb bahwa tujuan pendidikan adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah.
Sementara Fadlil Al-Jamali sebagaimana dikutip oleh Abdul Halim Soebahar merumuskan secara rinci bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mengenalkan manusia terhadap :
1)      Peranannya diantara sesama (makhluk) dan tanggung jawab pribadinya di dalam  hidup ini.
2)      Interaksi sosial dan tanggung jawabnya dalam tata hidup bermasyarakat
3)      Peranannya di alam ini dan mengajar mereka untuk mengetahui hikmah diciptakannya serta memberikan kemungkinan kepada mereka untuk mengambil manfaat dari alam tersebut.
4)      Pencipta alam ini dan memerintahkan beribadah kepadanya.

Empat tujuan tersebut, meskipun saling berkaitan namun tiga tujuan pertama merupakan sarana untuk mencapai tujuan terakhir, yakni makrifatullah dan bertakwa kepada-Nya. Oleh sebab itu pendidikan Islam akan membentuk manusia yang bertakwa kepada Allah dan memperoleh keridhoan-Nya dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Ibnu Taimiyah, sebagaimana dikutip Abdul Mujib, mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam tertumpu pada empat aspek, pertama, tercapainya pendidikan  tauhid dengan cara mempelajari ayat Allah SWT. dalam wahyu-Nya dan ayat-ayat fisik (afaq) dan ayat psikis (anfus). Kedua, mengetahui ilmu Allah SWT melalui pemahaman terhadap kebenaran makhluk-Nya. Ketiga, mengetahui kekuatan (qudrah) Allah SWT. melalui pemahaman jenis-jenis, kuantitas, dan kreatifitas makhluknya. Keempat, mengetahui apa yang diperbuat Allah SWT. (sunnah Allah) tentang realitas alam dan jenis-jenis perilakunya.
Selanjutnya, Abdul Mujib juga mengutip pendapat Abd Rahman Shaleh dari bukunya, Educational Theory, a Qur’anic Outlook, yang mengklasifikasi tujuan pendidikan Islam menjadi empat dimensi, yaitu :
1)   Tujuan pendidikan jasmani, mempersiapkan diri manusia sebagai pengemban tugas khalifah di bumi, melalui ketrampilan-ketrampilan fisik.
2)   Tujuan pendidikan rohani, meningkatkan kesetiaan jiwa hanya kepada Allah semata dan melaksanakan moralitas Islami yang diteladani oleh Nabi Muhammad SAW.
3)   Tujuan pendidikan akal, mengarahkan intelegensi untuk menemukan kebenaran dan sebab-sebabnya dengan menelaah tanda-tanda kekuasaan Allah dan menemukan pesan-pesan ayat-Nya yang berimplikasi pada peningkatan iman kepada-Nya.
4)   Tujuan pendidikan sosial, membentuk kepribadian yang utuh yang menjadi bagian dari komunitas sosial. Identitas individu disini tercermin sebagai ”an-nãs” yang hidup pada masyarakat yang majemuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar