Kamis, 13 Februari 2014

Faedah kisah dan hikmah pengulangannya dalam al-Qur’an



Kisah-kisah dalam al-Qur’an mempunyai banyak faedah, antara lain :
1)      Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah SWT dan menjelaskan pokok-pokok syari’at yang dibawa oleh para nabi
2)      Meneguhkan hati Rasulullah SAW dan umatnya atas agama Allah, memperkuat kepercayaan orang mukmin tentang menangnya kebenaran dan para pendukungnya serta hancurnya kebatilan dan para pembelanya.
3)      Membenarkan para nabi terdahulu, menghidupkan kenangan terhadap mereka serta mengabadikan jejak dan peninggalannya.
4)      Menampakkan kebenaran Muhammad SAW dalam dakwahnya dengan apa yang diberitakannya tentang hal ihwal orang-orang terdahulu di sepanjang kurun dan generasi
5)      Menyibak kebohongan ahli kitab dengan hujjah yang membeberkan keterangan dan petunjuk yang mereka sembunyikan, dan menantang mereka dengan isi kitab mereka sendiri sebelum kitab itu diubah dan diganti
6)      Kisah merupakan salah satu bentuk sastra yang menarik perhatian para penggemar dan memantapkan pesan-pesan yang terkandung didalamnya ke dalam jiwa.

Adapun hikmah pengulangan kisah dalam al-Qur’an menurut al-Qattan antara lain :
1)      Menjelaskan kesusastraan al-Qur’an dalam tingkat paling tinggi. Kisah yang berulang itu di setiap tempat dengan uslub yang berbeda satu sama lain sehingga tidak membuat orang merasa bosan karenanya, bahkan dapat menambah makna-makna baru dalam jiwanya.
2)      Menunjukkan kehebatan mukjizat al-Qur’an, sebab mengemukakan suatu makna dalam berbagai bentuk susunan kalimat dimana salah satu bentukpun tidak dapat ditandingi oleh sastrawan arab, merupakan tantangan dahsyat dan bukti bahwa al-Qur’an itu memang datang dari Allah SWT.
3)      Memberikan perhatian besar terhadap kisah tersebut agar pesan-pesannya lebih mantap dan melekat dalam jiwa, sebab pengulangan salah satu cara pengukuhan dan indikasi besarnya perhatian.
4)      Perbedaan tujuan pegungkapan kisah, maka sebagian makna diterangkan di suatu tempat sementara makna yang lain diterangkan di tempat lain.

Disamping itu, Rahmat syafe’i, dalam bukunya pengantar ilmu tafsir, mengutip beberapa pendapat tentang tujuan  kisah dalam al-Quran. Diantaranya adalah Abd. Karim yang menyimpulkan bahwa pusat tujuan dari kisah adalah ajakan kepada ajaran Allah SWT. Sedangkan Muhammad Quthb memandang bahwa kisah al-Qur’an yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai alat pendidikan dan bimbingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar