Secara etimologi al-Qur’an berasal dari qara’a yang artinya membaca,
menyampaikan, mengumpulkan. Jadi, al-Qur’an secara lughowi adalah sesuatu yang
dibaca, berarti menganjurkan kepada ummat untuk membacanya. Sedangkan
menghimpun, seolah-olah al-Qur’an menghimpun beberapa huruf, kata dan kalimat
satu dengan yang lain secara tertib sehingga tersusun rapi dan benar.
Firman Allah :
”Sesungguhnya
atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah
bacaannya itu”
Sedangkan Al-Qur’an secara terminologi, al-Qattan
menyebutkan bahwa para ulama mendefinisikannya sebagai kalam atau firman Allah
SWT yang diturunkan kepada Muhammad SAW yang pembacaannya merupakan suatu
ibadah. Selain itu, menurut Ali
Ash-Shobuni sebagaimana dikutip oleh Abdul Majid Khon, al-Qur’an adalah kalam
Allah yang mengandung mukjizat, diturunkan kepada Muhammad SAW melalui malaikat
Jibril, tertulis dalam mushaf yang diriwayatkan kepada kita secara mutawatir,
dinilai ibadah membacanya, yang dimulai dari surah al-Fatihah dan diakhiri
dengan surah an-Nas.
Adapun pokok-pokok kandungan al-Qur’an menurut Sholahudin
Hamid, terdiri atas aqidah, hukum-hukum, perumpamaan dan akhlak. Aqidah adalah
tema sentral kitab ini, sehingga penjabaran
hukum-hukum, kisah-kisah dan perbuatan baik tema yang lain didasari pada tema
ini. Sementara mengenai perumpamaan dan akhlak yag dikandung al-Qur’an cenderung
tidak monoton, kandungan itu dipaparkan dalam bentuk yang beragam mulai dari
perintah, larangan, kebolehan sampai pada narasi tentang
cerita-cerita lama dan berita-berita masa depan.
Sementara dalam kaitannya dengan pendidikan, Abdurrahman Shaleh Abdullah sebagaimana dikutip oleh Abudin
Nata, bahkan menyimpulkan bahwa al-Qur’an merupakan kitab pendidikan dengan
beberapa alasan sebagai berikut :
1)
Secara harfiah al-Qur’an
berarti membaca atau bacaan.
2)
Surat yang pertama
kali diturunkan yaitu al-‘alaq ayat 1-5
juga berkaitan dengan pendidikan
3)
Dari segi
fungsinya, yakni sebagai al-huda, al-furqan, al-hakim, al-bayyinah, dan
rahmatan lil’alamin berkaitan dengan
fungsi pendidikan dalam arti seluas-luasnya.
4)
Dari segi
kandungannya, al-Qur’an berisi ayat-ayat yang mengandung isyarat tentang
berbagai aspek pendidikan.
5)
Dari segi
sumbernya, yakni dari Allah SWT, telah mengenalkan diri-Nya sebagai al-rabb
atau al-murabbi, yakni sebagai pendidik.
Senada
dengan hal tersebut, Munawwir Khalil sebagaimana dikutip oleh Mashuri
Sirajuddin Iqbal dan A. Fudholi menyebutkan bahwa dalam al-Qur’an banyak sekali
ayat yang dapat dijadikan sebagai acuan tentang :
1)
Ilmu
pengetahuan hidup atau ilmu masyarakat (Sociologie)
2)
Ilmu
penghidupan dan cara mencari penghidupan (Economie)
3)
Ilmu
pendidikan atau ilmu cara mendidik (Paedagogie)
4)
Ilmu tata
negara atau ilmu hal pemerintahan negara (Politik)
5)
Ilmu ketentaraan atau peperangan
Wah post yang mulia semoga bermanfaat dunia dan akhirat. Jangan pantang menyerah dalam membuat artikel artikel baru yaaaa
BalasHapusok sob, i will try.
Hapusthanks